Skip to main content
Berita Kegiatan

Perkuat Sistem P4GN di Lapas Kelas IIA Banceuy, BNN Kota Bandung Lakukan Pencanangan Lapas Bersinar

Dibaca: 2 Oleh 29 Jun 2020Desember 24th, 2020Tidak ada komentar
Perkuat Sistem P4GN di Lapas Kelas IIA Banceuy, BNN Kota Bandung Lakukan Pencanangan Lapas Bersinar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

http://bandungkota.bnn.go.id, bandung – Bahaya narkoba sudah tergolong fenomena global, tidak hanya di Indonesia. Dalam upaya penanggulangan bahaya narkoba, strategi pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba di Indonesia harus dilakukan secara sistematis dan terintegrasi. Antara pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi harus diperlakukan seperti sistem yang saling melengkapi. Upaya tersebut tetap mengikuti acuan penanganan bahaya narkoba secara internasional, tapi disesuaikan dengan kondisi riil di nasional. BNN aktif mengikuti berbagai forum dan kegiatan tingkat Asia dan internasional. Sesuai panduan di forum-forum tersebut, terkadang penanganan di titik beratkan pada bidang pemberdayaan, seperti memberdayakan kampung-Lingkungan bersinar. Kali lain penanganan fokus pada upaya rehabilitasi. Pada waktu berbeda, fokus pada usaha pencegahan.

Senin, 29 Juni 2020, masih dalam rangkaian kegiatan Hari Anti Narkotika Internasional HANI 2020 yang diperingati setiap tanggal 26 Juni sebagai bentuk keprihatinan dunia serta memperkuat aksi dan kerja sama secara global untuk memerangi masalah narkoba, serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kota Bandung tentang bahaya narkoba serta guna mewujudkan lapas bersih narkoba (bersinar) telah dilaksanakan kegiatan Pencanangan Lapas Bersinar Lapas Kelas 11A Banceuy Bandung melalui penendatanganan Perjanjian kerjasama (PKS) antara BNN Kota Bandung dengan Lembaga Permasyarakatan Kelas 11A Banceuy Bandung di ruang loby gedung utama-lantai bawah Lapas Kelas IIA Banceuy Bandung. Senada dengan tema HANI 2020 yaitu “Hidup 100% di Era New Normal: Sadar, Sehat, Produktif, dan Bahagia Tanpa Narkoba”, diperlukan kesadaran bahwa masalah penyalahgunaan ndan peredaran gelap narkoba ini mengakibatkan dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba adalah merusak kesehatan fisik, mental, spiritual, dan menggoyahkan kondisi ekonomi, sosial, dan keamanan negara yang memerlukan penanganan serius dan juga sinergitas antara BNN dengan seluruh komponen masyarakat termasuk pada lingkungan lembaga permasyarakatan, mengingat kondisi pada Lapas Kelas IIA Banceuy sebanyak 85 % yaitu 813 orang dari 948 orang penghuni lapas terlibat kasus penyalahgunaan ataupun peredaran gelap narkoba.

Perkuat Sistem P4GN di Lapas Kelas IIA Banceuy, BNN Kota Bandung Lakukan Pencanangan Lapas Bersinar

Dalam kesempatan tersebut Kepala BNN Kota Bandung mengatakan bahwa aplikasi dalam pencegahan, BNN kota Bandung tidak selalu datang ke lingkungan terus menerus dan tempat tertentu di masyarakat dengan hanya memberikan ceramah bahaya narkoba, namun lebih jauh lagi diperlukan peningkatan peran pemerintah daerah dan masyarakat dengan BNN kota Bandung, seperti menjalin kerjasama dengan membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan berbagai instansi dan lingkungan untuk mendukung program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) di Kota Bandung diantaranya kerjasama dengan lembaga permasyarakatan. Kerjasama dengan lapas dapat dilakukan dengan membuat standar operasional prosedur (SOP) kerja, memperkuat regulasi intern lapas, membentuk tim terpadu lapas,  penerapan sistem teknologi dan informasi, serta pengawasan di lapas dalam upaya P4GN.

“Jadi strategi bukan hanya pencegahan, bukan hanya pemberantasan, bukan hanya rehabilitasi. Kalau fokus satu bidang saja, menjadi tidak terarah. Padahal, upaya penanggulangan narkoba sebaiinya  seperti sistem, yang satu akan memengaruhi yang lain.  Melihat konvensi UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) sebagai acuan dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba dengan cara global, tapi juga disesuaikan dengan cara di Indonesia, demikian pun utk kota Bandung”, ujar AKBP Deni Yus Danial, S.IP, MH selaku Kepala BNN Kota Bandung.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel