
http://bandungkota.bnn.go.id, Bandung – Dalam waktu yang tidak lama lagi, BNN Kota Bandung akan memiliki Gedung Rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dan kantor baru yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara, Bandung. Acara peletakan batu pertama (Groundbreaking) dilaksanakan pada Rabu, 17 Juli 2024, sebagai awal dimulainya pembangunan gedung berlantai tujuh itu.
Peletakan batu pertama dipimpin langsung Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, Brigjen Pol. M. Arief Ramdhani dengan dihadiri Pj Walikota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, Kepala BNN Kota Bandung, Kombes Pol. Mada Roostanto dan sejumlah Forkopimda serta tamu undangan lainnya.
Acara dibuka dengan penyampaian laporan mengenai perkembangan kegiatan pembangunan Gedung Rehabilitasi dan Kantor BNN Kota Bandung oleh Mada Roostanto.
Kepala BNN Kota Bandung, dalam laporannya, menyebutkan, gedung rehabilitasi dan kantor BNN Kota Bandung ini, dibangun di atas tanah seluas 1.263 meter persegi, dengan luas bangunan 200 meter persegi. Sisanya merupakan ruang terbuka hjau.
Area lahan tersebut merupakan hibah dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan anggaran biaya pembangunannya berasal dari hibah Pemerintah Kota Bandung senilai Rp 28 miliar.
Mada manambahkan, dengan dibangunnya gedung baru nanti, harapannya dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja pegawai BNN Kota Bandung, dalam upaya melaksanakan P4GN secara masif dan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
Klinik Pratama ini, nantinya akan menyediakan fasilitas rawat jalan, rawat inap dan ruang konseling serta layanan terpadu, ruang asesmen terpadu dan ruang tahanan.
Usai laporan Kepala BNN Kota Bandung, acara dilanjutkan dengan sambutan Brigjen Pol. Arief Ramdhani.
Arief menyampaikan, pihaknya sangat mendukung pembangunan gedung rehabilitasi dan kantor BNN Kota Bandung ini.
Gedung rehabilitasi dengan berbagai fasilitas yang tersedia, seperti fasilitas rawat inap bagi penyalahguna narkoba, merupakan yang pertama di Indonesia.
“Bila kelar nanti, gedung rehabilitasi ini baru pertama kali ada di Kota Bandung. Masyarakat Kota Bandung membutuhkan fasilitas rehabilitasi narkotika seperti ini. Di BNN provinsi dan BNN kota/kabupaten daerah lain belum ada”, ujar Arief.
Sementara itu, Pj. Walikota Bandung, mengingatkan pada kontraktor, konsultan pengawas dan konsultan perencana untuk menyelesaikan pembangunan gedung ini dengan sesuai rencana dan tepat waktu.
“Walaupun waktunya pendek, saya minta kepada kontraktor agar betul-betul bisa memaksimalkan waktu yang ada, sehingga di akhir tahun 2024, gedung ini bisa berfungsi,” ucapnya.
Karena gedung rehabilitasi ini baru pertama kali di Indonesia, Bambang pun menyarankan agar nanti BNN Kota Bandung bisa berelaborasi dengan pemerintahan Kota Bandung dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
“Kami memiliki 2 RSUD dan dinas kesehatan, mari kita bentuk asesmen, untuk mengoptimalkan gedung rehabilitasi ini, sehingga nantinya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pintanya.
Puncak acara ini ditandai dengan penaburan pasir pada area batu yang akan dibangun, secara bersama oleh Brigjen Pol. M.Arief Ramdhani, Bambang Tirtoyuliono, Mada Roostanto dan sejumlah Forkopimda.