Skip to main content
Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat

BNN Kota Bandung Bersama Gabungan Artis Seniman Sunda Suarakan Gaya Hidup Bersih Narkoba

Dibaca: 14 Oleh 16 Jun 2020Desember 24th, 2020Tidak ada komentar
BNN Kota Bandung Bersama Gabungan Artis Seniman Sunda Suarakan Gaya Hidup Bersih Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

http://bandungkota.bnn.go.id, bandung – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) setiap tahun diperingati pada tanggal 26 Juni dengan tujuan untuk memperkuat aksi dan kerjasama secara global, sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial-ekonomi, serta keamanan dan perdamaian dunia. Dalam rangka memperingati HANI tahun 2020 yang memiliki tema “Hidup 100% di Era New Normal: Sadar, Sehat, Produktif, dan Bahagia Tanpa Narkoba”, BNN Kota Bandung bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Gabungan Artis Seniman Sunda (GASS), menyelenggarakan acara Diskusi Online melalui aplikasi Zoom berjudul “Selebriti dan Gaya Hidup Bersih Narkoba” pada hari Selasa, 16 Juni 2020, yang diikuti sebanyak 303 orang peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Acara ini bertujuan memberikan informasi dan himbauan bagi masyarakat tentang pentingnya memiliki gaya hidup sehat dan bersih dari penyalahgunaan narkoba, dan menjadi bentuk peran serta artis dan seniman Sunda dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Ada 11 orang anggota GASS yang menghadiri dan berkontribusi dalam acara Diskusi Online ini yaitu Armand Maulana, Dewi Gita, Melly Goeslaw, Anto Hoed, Ferry Maryadi, Deswita Maharani, Hedi Yunus, Vina Panduwinata, Agus Wisman, Devi Waluyo, dan Achie Padmo.

Mengingat saat ini berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional bekerja sama dengan Pusat Penelitian masyarakat dan Budaya-LIPI Tahun 2019 diketahui bahwa 240 dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15-64 tahun
terpapar pernah memakai narkoba yaitu sebesar 2,40% (4.534.744 jiwa). Sedangkan 180 dari 10.000 Penduduk Indonesia berumur 15-64 tahun terpapar memakai narkoba selama satu tahun terakhir, yaitu sebesar 1,80% (3.419.188 jiwa). Meski dampak penyalahgunaan narkoba sangat serius, ternyata tidak mengurungkan niat masyarakat untuk menyalahgunakannya. Dalam pembukaan acara ini, Brigjen Pol. Drs. Sufyan Syarief, MH, selaku Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, mengemukakan bahwa saat ini Indonesia adalah konsumen narkotika terbesar di Asia Tenggara, dengan prevalensi penyalahgunaan narkoba terbesar di Indonesia adalah wilayah Jawa Barat yaitu sebesar 3%.

Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan pandemi covid-19 ini adalah dua hal yang berbeda namun memiliki satu kesamaan, sama-sama membutuhkan kesadaran akan gaya hidup sehat, baik itu sehat jasmani, sehat rohani, sehat pikiran dalam membuat keputusan mengenai pilihan gaya hidup yang dijalani. “Jangan pernah mencoba, jangan ada keinginan untuk ingin tahu atau ingin mencoba yang namanya narkoba karena narkoba adalah kebahagiaan palsu, narkoba hanya membuang semua hal yang baik dalam diri kita, kalau sudah terjerumus untuk cabut dari narkoba butuh niat 100.000% dan disertai dukungan orang terdekat”, ujar Hedy Yunus. Vina Panduwinata menambahkan “Menangani anak sekarang berbeda dengan zaman dulu, butuh komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak”. “Orangtua harus memberikan contoh yang baik bagi anak-anak, dan harus menjaga lingkungan pergaulan mereka”, ujar Deswita Maharani. Armand Maulana dan Dewi Gita menambahkan, “Orangtua harus mengajarkan anak-anak untuk tidak mencoba narkoba dan memberitahu dampak narkoba yang bisa menghancurkan hidupnya contoh dampak hukuman pidana berapa lama, dampak kesehatan seperti apa, dan lain-lain”. Agus Wisman menambahkan “Orangtua harus mengenal pergaulan anak-anaknya karena saya sebagai orangtua terkadang khawatir dengan pergaulan anak sekarang, dibutuhkan pergaulan dan lingkungan yang baik untuk menjaga agar anak-anak tetap memiliki kebiasaan dan kehidupan yang baik”. Wakil Walikota Bandung, H. Yana Mulyana, SE, memaparkan “Banyak regulasi yang sudah dibuat di Kota Bandung untuk mendukung P4GN, sekarang masyarakat Kota Bandung tinggal menjalankannya. Masalah narkoba dapat diatasi mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, adanya didikan orangtua agar anak tidak mencoba narkoba”. Devi Waluyo mengatakan “Dalam memberikan edukasi tentang narkoba perlu memberitahu efek atau dampak dari narkoba bukan hanya untuk diri sendiri tapi bagaimana penyalahgunaan narkoba itu mampu mempengaruhi kehidupan seluruh keluarganya juga”. “Hidup 100% sehat tanpa narkoba adalah implementasi P4GN agar mampu menghasilkan generasi Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, produktif dan bahagia, serta mampu mewujudkan Kota Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis, serta bersinar (Bersih Narkoba)” ujar AKBP Deni Yus Danial, S.IP, MH selaku Kepala BNN Kota Bandung, seraya menutup kegiatan Diskusi Online.

BNN Kota Bandung Bersama Gabungan Artis Seniman Sunda Suarakan Gaya Hidup Bersih NarkobaBNN Kota Bandung Bersama Gabungan Artis Seniman Sunda Suarakan Gaya Hidup Bersih Narkoba

BNN Kota Bandung Bersama Gabungan Artis Seniman Sunda Suarakan Gaya Hidup Bersih NarkobaBNN Kota Bandung Bersama Gabungan Artis Seniman Sunda Suarakan Gaya Hidup Bersih Narkoba

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel