http://bandungkota.bnn.go.id, BANDUNG – Bertepatan dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), BNN Kota Bandung meresmikan Patung Kesatria Bersinar (Kesatria bersih narkoba) di Taman Superhero Jl. Bengawan, Bandung, Jawa Barat, Rabu 26 Juni 2024.
Patung Kesatria Bersinar itu merupakan Ikon Superhero BNN Kota Bandung. Dibuat untuk menginspirasi anak-anak menjadi pahlawan yang dapat menolong diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia dari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Acara peresmian itu, dihadiri Pj Walikota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, Kepala BNN Kota Bandung, Kombes Pol. Mada Roostanto, dan jajaran Forkopimda, diantaranya Dandim 0618/Kota Bandung, Mohamad Iswan Nusi, perwakilan DPRD Kota Bandung, Polrestabes Bandung, Lanal Bandung, Kejaksaan Negeri Bandung, Pengadilan Negeri Bandung serta beberapa tamu undangan lainnya.
Peresmian Patung Kesatria Bersinar dilakukan Bambang secara bersama-sama dengan Mada dan seluruh Forkopimda yang hadir.
Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan, penanganan permasalahan narkoba tidak hanya dilakukan dengan cara penindakan saja, akan tetapi ada hal yang bisa kita lakukan adalah bagaimana mencegahnya.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba seharusnya dimulai dari keluarga.
Keluarga merupakan wadah utama dalam proses sosialisasi anak menuju kepribadian yang dewasa dan juga sebagai benteng utama yang dapat mencegah anak-anak dari masalah narkoba.
Persoalan penanganan permasalahan narkoba, sambutannya, bukan tanggung jawab BNN saja, akan tetapi tanggung jawab kita semua.
Bahkan, dia pun mewacanakan di tataran pemerintahan Kota Bandung akan ada suatu gerakan 30 menit dalam satu hari, wajib orang berinteraksi dengan anak. Tujuan agar dapat terbangun komunikasi yang harmonis antara anak dan orang tua. Ini adalah salah upaya yang bisa kita lakukan agar anak terhindar dari pengaruh narkoba.
Sedangkan Mada Roostanto, Dalam sambutannya, mengungkapkan, peringatan HANI dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap korban penyalahgunaan narkotika dan juga sebagai wujud perlawanan terhadap salah satu kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang merupakan tantangan di setiap negara di dunia.
Pengenalan masalah narkoba memang harus ditanamkan sejak usia dini, agar kelak para anak-anak generasi penerus bangsa memiliki pengetahuan terhadap persoalan narkoba sehingga pada akhirnya mereka memiliki imunitas untuk menangkalnya.
Terlebih lagi, persentase angka penyalahguna narkoba tertinggi ada di level generasi muda. Bila kita tidak melakukan sesuatu, dikhawatirkan anak-anak yang akan memimpin bangsa ke depan, bisa terkontaminasi pengaruh narkoba.
