Skip to main content
Artikel

Narkoba Rentan di Dunia Hiburan

Dibaca: 167 Oleh 15 Jan 2020Januari 10th, 2021Tidak ada komentar
Pertolongan Pertama untuk Orang Sakau Narkoba Jenis Sabu
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

http://bandungkota.bnn.go.id, bandung – Satu persatu musisi pengguna narkoba terkuak tercium dan jadi sorotan masyarakat. Dalam kurun waktu satu bulan, bisa dua musisi papan atas kedapatan mengonsumsi narkoba. Prihatin pasti, geram juga iya, kesal dan sesal pasti timbul, cibiran juga tak terhindarkan. Itulah dampak ikutan yang selalu muncul dari fenomena narkoba di kalangan selebritis termasuk musisi. Terungkapnya kasus penyalahgunaan narkoba dari kalangan selebritis dapat membuat masyarakat menuding penyalahgunaan narkoba di lingkungan selebritis itu tinggi. Sikap demikian tentu tidak bisa disalahkan.

Pada sisi yang berbeda, tidak salah pula jika para artis menyangkal hal demikian dan meminta untuk jangan menggeneralisir keadaan. Dalam situasi seperti ini, masing-masing punya argumentasi. Tapi jika mendudukan perkara ini dalam porsi yang ideal, narkoba pada intinya bisa menyerang siapa saja. Jika berdiri dalam posisi yang objektif, hal yang penting untuk digaris bawahi adalah narkoba telah masuk ke segala jenis lingkungan.

Jika boleh fair mengatakan, dunia selebritis memang rentan penyalahgunaan narkoba. Pekerjaan di dunia selebritis atau panggung entertainment terkadang menyita waktu dan tenaga yang melebihi satu kali dua puluh empat jam. Di situlah godaan kadang bergentayangan. Bandar akan meluncurkan godaan dengan menyebutkan Narkoba bisa jadi doping agar bisa bekerja ekstra. Bandar juga akan mengatakan bahwa narkoba bisa jadi pendorong kepercayaan diri. Bisikan-bisikan sesat itu mampir ke para pekerja hiburan. Banyak yang menolak, tapi ada juga yang mengamini.

Di jagat hiburan, tuntutan pekerjaan hingga alasan gaya hidup tak menutup kemungkinan jadi pemicu maraknya penyalahgunaan narkoba. Bandar tentu punya alasan yang kuat mengapa mereka gemar menciptakan pasar konsumen dari jagat hiburan. Mereka paham betul, narkoba bisa masuk ke dunia hiburan, baik kepada deretan selebritis yang sedang hot-hotnya, maupun kepada selebritis yang nyaris tak terdengar sepak terjangnya.

Untuk artis yang sedang ngetop, tentu resiko pekerjaannya akan jauh lebih padat, dan menyita energi yang berkali kali lipat dari yang biasanya. Bandar langsung membisikan, Hey, pakailah ini, biar kerja tak kenal letih. Sedangkan bagi artis yang masih biasa-biasa saja, atau artis yang tadinya luar biasa jadi biasa saja, narkoba dibisikan sebagai pembangkit percaya diri yang bisa mengatrol kembali karirnya.

Contohnya, Ada dua musisi yang dikenal kapabilitasnya. Fariz RM dan Ari eks grup band Padi. Dampak yang pasti terjadi, karir menjadi agak terhambat, dan beban psikologi keluarga yang kian berat. Sebagai pemirsa, masyarakat harus pandai melihat keadaan, mengambil hikmah yang ada, dan percaya pada penegak hukum yang memproses mereka. Biarkanlah sang penegak hukum bekerja. Jika memang para musisi ini hanya sebagai pengguna, tentu penjara bukan solusinya. Namun, jika mereka memang anggota jaringan narkoba yang berperan bukan hanya pengguna akan tetapi pengedar tentu ganjaran hukumannya akan berbeda. Dikutip dari sebuah portal berita online, Yoyo, drummer eks Padi yang juga kawan dari Ari menyebutkan bahwa tertangkapnya Ari ini bisa dimaknai penyelamatan dari jeratan narkoba yang lebih dalam. Kini, kita sebagai masyarakat tinggal menilai bagaimana orientasi kepolisian dalam menangani kasus ini.

Sumber : https://bnn.go.id/narkoba-rentan-di-jagat-blantika-hiburan/

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel