
http://bandungkota.bnn.go.id, BANDUNG – Peringati HUT (Hari Ulang Tahun) BNN RI yang ke-22 tahun, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung menggelar acara buka puasa bersama dengan 60 anak panti asuhan Al-Hilal di Jl.Peta, Bandung, Jawa Barat, Jum’at, 22 Maret 2024.
Tak hanya sekedar buka puasa bersama, pada acara tersebut BNN Kota Bandung juga memberikan tanda kasih berupa alat tulis, pakaian, perlengkapan ibadah, makanan, minuman serta uang tunai dan lain sebagainya.
Donasi yang disalurkan itu, merupakan bantuan dari uluran tangan para pegawai BNN Kota Bandung dan satu dari pihak luar, yakni Bank Wori Saudara KCP Surya Sumantri Bandung.
Kepala BNN Kota Bandung, Kombes Pol. Mada Roostanto dalam sambutannya, menyampaikan, pada tahun 2045 negara kita akan mencapai masa keemasan. Pada tahun itu, kita digadang-gadang akan menjadi negara kuat, baik dari sisi pertahanan, ekonomi, sosial, politik, budaya dan lain sebagainya. Hal ini sangat wajar, karena kita memiliki bonus demografi.
Mada berharap, anak-anak panti inilah yang kelak menggantikan para pemimpin di masa yang akan datang. Oleh karena itu, hindari dan jauhi narkoba, karena narkoba merupakan suatu kejahatan yang dapat menghancurkan generasi penerus bangsa.
Agar para anak panti asuhan ini pun terhindar dari penyalahgunaan narkoba, pada acara bukber tersebut, BNN Kota Bandung juga menghadirkan seorang psikolog dari Tim Primasaga, Clorida Vinska Sella. Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan pembentukan karakter seseorang.
Pada kesempatan itu, Clorida mengupas tentang permasalahan stress.
Stress di kalangan remaja dan dewasa, umumnya disebabkan pada tiga situasi, diantaranya, rumah, sekolah dan tempat umum, seperti lokasi panti.
Saat seseorang mengalami stress, kata Clorida, biasanya ada tiga kejala yang akan muncul, diantaranya 3 gejala kognitif (pikiran), emosi dan perilaku.Gejala stress ini, tentu bisa diantisipasi dengan cara sangat mudah yaitu melalui relaksasi pernapasan terlebih dahulu atau dengan cara lain seperti berolahraga, ekspresif, art therapy, dan lain-lain.
Ia mengungkapkan, ketika seseorang mengalami stres, tentu hal yang paling mendasar, harus belajar bersikap asertif.
Asertif adalah sebuah teknik komunikasi yang juga merupakan sebuah skill yang sangat bisa dikembangkan.
Pada usia anak dan remaja seperti yang ada di panti ini, sikap asertif harus sudah bisa ditanamkan. Tujuannya, guna belajar menolak ajakan teman yang kurang baik, dan berani berkata tidak, bila hal itu tidak berkenan dengan hati kita.
“Jadi mereka terbiasa menyampaikan apa yang dipikirkan dan rasakan dengan benar, tanpa membuat orang lain merasa tidak nyaman” ujar wanita cantik itu.
Dengan sikap ini, sambung Clorida, para anak panti ini lebih mampu mengendalikan diri dan dapat menolak ajakan dari teman yang kurang baik, terutama ajakan dalam hal penyalahgunaan narkoba.