
http://bandungkota.bnn.go.id, BANDUNG – Wujudkan ASN (Aparatur Sipil Negara) hidup sehat tanpa narkoba, KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Bandung Tegallega menggelar sosialisasi bahaya narkoba dan melaksanakan tes urine pada 56 pegawainya, Senin, 12 Agustus 2024.
Pelaksanaan tes urine dan sosialisasi, berlangsung di Aula Kantor KPP Pratama Bandung Tegallega Jl. Soekarno-Hatta No 216 Bandung, dengan melibatkan bantuan personil Badan Narkotika Nasional Kota Bandung.
Ketua Tim Pelaksana, Saras Putri Utami, Subkoor Bidang P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) BNN Kota Bandung, dalam paparannya menyampaikan, kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa dan terorganisir.
Ancaman bahaya narkoba jauh lebih berbahaya daripada kejahatan lainnya, karena efek yang ditimbulkannya sangat dahsyat, dapat menghancurkan generasi bangsa.
Menurut Saras, korban narkoba tidak pandang bulu, artinya semua lapisan masyarakat bisa menjadi sasaran. Ini merupakan ancaman serius, karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan suatu bangsa.
“Kejahatan narkoba tidak mengenal usia, jenis kelamin, profesi atau jabatan, semuanya bisa terjerembab dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” ucapnya.
Ia menjelaskan, ada tiga jenis narkoba yang banyak dipakai di Indonesia, seperti ganja, sabu dan narkoba jenis psikotropika.
Hasil BPS, BRIN dan BNN, menunjukkan sumber perolehan narkoba mayoritas pengguna memperolehnya pertama kali dari teman atau pacar, kemudian kedua, berasal dari apotek.
Dalam menangani permasalahan tersebut, lanjutnya, sebenarnya negara sudah memiliki suatu strategi, yang dinamakan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
Ini tertuang dalam Inpres No.2 Tahun 2020, tentang Rencana Aksi Nasional P4GN.
Pelaksanaan P4GN merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa.
Saras menegaskan, tes urine merupakan sebagai bentuk deteksi dini dalam upaya mencegah dan meminimalisir penyalahgunaan narkoba . Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan P4GN.
Sedangkan Edwizar, Kepala Seksi Pengawasan V, KPP Pratama Bandung Tegallega, mengungkapkan, penyelenggaraan layanan pada masyarakat akan ditentukan oleh mentalitas dan kredibilitas aparat pemerintahan.
Jika narkoba telah meracuni para ASN, tentu akan memberikan dampak negatif dan otomatis akan melemahkan sektor pelayanan masyarakat.
Ia menekankan, pentingnya seorang ASN menjadi teladan dengan tidak mengkonsumsi atau menyalahgunakan narkoba.
“Kita selaku pegawai pemerintahan harus mampu menjadi agen perubahan yakni memberikan contoh yang baik pada masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, hasil pengetesan urine terhadap para pegawai pajak, seluruhnya dinyatakan negatif mengkonsumsi narkoba.
Acara berlangsung mulai pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 12.00 WIB