Skip to main content
Berita KegiatanPencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat

Rapat Koordinasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba bersama Kelurahan Bersinar Kota Bandung

Dibaca: 16 Oleh 24 Apr 2024April 29th, 2024Tidak ada komentar
Rapat Koordinasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba bersama Kelurahan Bersinar Kota Bandung
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

http://bandungkota.bnn.go.id, BANDUNG – Badan Narkotika Nasional Kota Bandung melalui Bidang P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di UTC Dago Hotel Jl. H Djuanda No. 4 Bandung, Jawa Barat, Rabu, 24 April 2024.

Rapat koordinasi dihadiri 10 orang peserta yang berasal dari dua unsur kelurahan. Hadir sebagai peserta diantaranya, lurah Kacapiring, lurah Kebonjayanti, perwakilan dari tim PBKK (Pendamping Bangga Kencana Kelurahan), TP-PKK (Tim Penggerak- Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), lingkungan pendidikan dan Puspaga.

Dalam sambutan tertulis Kepala BNN Kota Bandung, Kombes Pol. Mada Roostanto yang dibacakan Saras Putri Utami, Subkoor Bidang P2M, menyampaikan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, merupakan ancaman serius bagi kelangsungan generasi penerus kita.

Menurut Mada, survey yang dilakukan BNN RI bersama BRIN dan BPS pada tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkoba pada anak usia sekolah 15-24 tahun dan pada orang dewasa yang tidak bekerja 50-64 tahun.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah pembinaan terhadap keluarga agar memiliki ketahanan diri dari pengaruh narkoba.

Dalam sambutannya ia menambahkan, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Maka, melalui kegiatan ini, ia berharap, para peserta mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana caranya agar suatu keluarga memiliki ketahanan diri dari penyalahgunaan narkoba.

Sedangkan Saras Putri Utami dalam materinya memaparkan, pada tahun 2021 angka prevalensi penyalahguna narkoba mengalami peningkatan mencapai 1,95%. Kemudian pada tahun 2023, penyalahguna narkoba pada kelompok umur antara 15-25 tahun dengan katagori pernah pakai mengalami peningkatan dari semula 0,11% menjadi 2,10%.

Narkoba yang populer biasa dipakai untuk di wilayah perkotaan, ganja merupakan narkoba yang paling digemari mencapai 48,4%, menyusul shabu diperingkat kedua sekitar 20,0% dan terakhir pil nipam sebagai 23,2%.

Saras, mengingatkan bahwa sebagian besar masalah penyalahgunaan narkoba berawal dari keluarga. Kondisi ini disebabkan karena rendahnya ketahanan internal keluarga baik dari segi komunikasi, kepercayaan, karakteristik pola asuh serta dinamika keluarga dan faktor eksternal, seperti lingkungan pergaulan di masyarakat.

Menurutnya, berbagai faktor inilah yang menyebabkan masih banyaknya keluarga memiliki daya tangkal yang rendah terhadap masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Maka, untuk menguatkan ketahanan suatu keluarga sebagai benteng terdepan dalam memerangi penyalahgunaan narkoba, tentu perlu adanya ikhtiar kita bersama.
Program kelurahan bersinar merupakan salah satu upaya memerangi ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Sementara itu, Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB Kota Bandung, Endah Komalasari, dalam materinya menyampaikan, berbagai faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba pada anak atau remaja pelajar antara lain keluarga yang kurang harmonis, lingkungan pertemanan yang negatif serta perkembangan media sosial yang begitu canggih dalam memberikan berbagai informasi.

Menurut Endah, informasi negatif yang kemungkinan besar mempermudah akses anak atau remaja dalam mendapatkan informasi yang salah. Ini tentu menjadi ancaman nyata yang patut diwaspadai kita bersama, terlebih bagi orang tua, sebagai lapisan pertama dalam menangkal penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel