Skip to main content
Artikel

AJAK ANAK BERANI TOLAK NARKOBA!

Dibaca: 473 Oleh 07 Des 2022Tidak ada komentar
Badan Narkotika Nasional
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Ada apa dengan narkoba di kalangan anak?

Indonesia telah dinyatakan darurat narkoba oleh Presiden Joko Widodo. Hasil survey nasional yang dilakukan oleh BNN bersama dengan BRIN dan BPS menunjukkan bahwa terdapat kenaikan prevalensi penyalahguna narkoba pada dua tahun terakhir, yaitu sebanyak 1,8% pada tahun 2019 menjadi 1,95% pada tahun 2021. Data juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penyalahguna pada kelompok umur 15-24 tahun. Alasan utama menyalahguna narkoba pertama kali adalah karena ajakan teman, dan perolehan narkoba pertama kali juga didapat dari teman/pacar. Ini adalah hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua, mengingat bahwa masa anak remaja adalah masa yang rawan karena mereka cenderung aktif mencoba hal-hal yang baru dan rasa ingin tahunya besar. Jika anak belum memegang teguh prinsip kebaikan dan belum memiliki sikap asertif, ia akan mudah terombang-ambing dalam kehidupan dan mudah termakan rayuan teman.

Kenapa anak harus berani tolak narkoba?

Anak tidak bisa setiap waktu berada dalam pengawasan para orang tua. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk memiliki keterampilan asertif, agar anak berani menolak ajakan yang tidak baik dari temannya dengan tegas. Jangan sampai karena anak tidak berani menolak, tidak berani mengungkapkan pendapatnya, akhirnya anak terpaksa mengikuti ajakan teman, lalu ikut mengonsumsi narkoba. Jangan sampai karena anak tidak memegang teguh prinsip kebaikan, akhirnya anak termakan rayuan teman, lalu terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik termasuk narkoba. Jangan sampai karena perilaku menolak narkoba tidak ditekankan, sehingga anak bebas mencoba apapun tanpa peduli konsekuensinya. Jadi, keterampilan “Berani Tolak Narkoba” ini penting untuk anak agar jangan sampai masuk dalam jeratan narkoba.

Bahaya dari jeratan narkoba akan dirasakan sejak pertama kali menyalahgunakannya, karena zat adiktif yang terkandung dalam narkoba membuat konsumennya sulit untuk lepas. Tubuh yang sudah terlanjur merasakan kenikmatannya akan mencari lagi zat yang sama untuk merasakan kenikmatan yang sama. Jika narkoba terus dikonsumsi, maka akan memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental. Dampak yang pasti dari penyalahguna narkoba adalah kerusakan otak dan itu tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dipulihkan dan masih ada kemungkinan untuk kambuh.

Bagaimana cara menolak narkoba?

Ajarkan anak untuk berani menolak narkoba dengan keterampilan berperilaku asertif. Perilaku Asertif adalah berani jujur menyampaikan yang diinginkan atau tidak diinginkan secara langsung dengan tegas dan konsisten, serta tidak menyinggung orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian orang sulit berkata “tidak” karena khawatir menyakiti orang lain, tetapi sikap ini dapat merugikan diri sendiri jika dihadapkan dengan teman yang membawa pengaruh negatif. Melalui keterampilan perilaku asertif kita bisa memiliki ketahanan diri dari hal-hal negatif, terutama terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba. Keterampilan perilaku asertif memungkinkan individu untuk mengungkapkan pendapatnya dengan tegas dan lugas, berani menolak ajakan yang tidak baik tanpa harus menyakiti perasaan orang lain. Semoga anak-anak Indonesia hebat terhindar dari bahaya narkoba.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel